Masalah Individu dan Keluarga
Pada kesempatan kali ini penulis
ingin menyampaikan beberapa pendapat terkait artikel di atas. Penulis akan
lebih mengulas kenapa “bunuh diri” bisa terjadi pada remaja (pelajar tersebut)
dan kemudian beberapa solusi mengenai hal tersebut berdasarkan opini penulis.
Kenapa
remaja (pelajar) bisa bunuh diri?
Depresi/stress berlebih
Depresi
merupakan salah satu penyebab bunuh diri. Depresi bisa ditimbulkan oleh banyak
hal diantaranya masalah keluarga, bullying, hingga masalah percintaan. Menurut
penulis pada kasus kali ini depresi ditimbulkan oleh beban sekolah yang
berlebihan pada masa pandemi ini.
Broken Home
Peranan
keluarga memiliki poin penting dalam kehidupan individu apalagi bagi seorang
remaja. Keluarga memegang banyak peran dalam proses tumbuh kembang seorang
remaja diantaranya menjadi faktor penting dalam perkembangan identitas remaja, menumbuhkan
kasih sayang dan menjadi tempat berlindung.
Jika
kita melihat kembali peran keluarga maka dapat kita katakan Broken home
merupakan salah satu faktor penyebab seorang remaja bunuh diri. Ke ‘Alpha’
an keluarga sebagai tempat berlindung bagi remaja membawa dampak yang besar. Tempat
berlindung yang dimaksud disini adalah dalam arti luas, tidak hanya memberikan tempat
tinggal semata namun juga menjadi wadah bagi remaja mencurahkan berbagai
keluhannya. Bagaimana seorang remaja bisa merasa aman berada di lingkungan
keluarga sedangkan di rumahnya bagai ‘medan perang’, tidak ada keharmonisan
diantara sesama anggota keluarga.
Ulasan
di atas merupakan salah satu faktor diantara banyak faktor penyebab bunuh diri,
penulis hanya menekan beberapa poin saja sesuai dengan kapasitas penulis. Kemudian
kali ini penulis akan membahas solusi atau pencegahan tindakan bunuh diri.
Setelah
membahas faktor tentu kurang lengkap rasanya jika tidak membahas solusi. Berikut
berberapa solusi yang ada di pikiran penulis.
Bagaimana
pencegahannya?
Menguatkan kembali iman
Minimnya
pemahaman agama juga merupakan penyebab bisa terjadinya bunuh diri. Seseorang dengan
tingkat religius tinggi tentunya akan berpikir dua kali ketika hendak melakukan
bunuh diri bahkan dalam agama tertentu mengkategorikan bunuh diri ke dalam dosa
besar. Terlepas dari agama yang dianut masing-masing individu tentunya tidak
ada agama yang menyarankan bunuh diri oleh karena itu penulis sangat menekankan
poin ini.
Memahami pentingnya peran
keluarga
Pemahaman
pentingnya peran keluarga sangatlah krusial, dengan lebih memahami peran
keluarga tentunya akan mencegah terjadinya broken home. Menurut penulis perlu
ada edukasi lebih mendalam persoalan peran keluarga kepada orang tua maupun
calon orang tua.
Orang
tua harus tau bahwa remaja memerlukan tempat berlindung. Ketika ada problem
tertentu remaja bisa mencurahkannya kepada orang tua sebagai pemandu keluarga,
hal ini tentunya bisa mengurangi beban yang sedang dialami remaja.
Solusi untuk
kasus di artikel
Setelah
kita mengetahui pencegahan bunuh diri secara garis besar sekarang kira akan
membahas solusi untuk kasus di artikel.
Menurut
penulis ketika kasus bunuh diri terjadi karena tugas sekolah maka perlu adanya
tindakan dari kementrian pendidikan terkait kebijakan pembelajaran pada pandemi
ini. Kementrian perlu melihat kembali kenapa seorang remaja bisa melakukan tindakan
tersebut. Salah satu yang membuat depresi pelajar pada masa pandemi ini adalah
tugas yang bertubi-tubi tiada henti. Bayangkan dengan banyaknya tugas sedangkan
fasilitas tidak memadai ditambah guru yang galak tentunya akan menimbulkan
depresi, oleh karena itu saran penulis kementrian pendidikan sebagai pembuat
kebijakan harus lebih meneliti lebih dalam bagaiman kehidupan dan keterbatasan
pelajar pda musim pandemi ini.
PENUTUP
Penulis sadar betul akan kekuarangan dalam ilmu oleh karena itu penulis berharap kepada pembaca memberikan saran agar penulis dapat memperbaiki dan menjadi lebih baik. Terimakasih.
SUMBER
https://republika.co.id/berita/qivw7k456/sempat-keluhkan-tugas-sekolah-siswa-di-tarakan-bunuh-diri
Komentar
Posting Komentar